I. Membuat keputusan yang efektif
Ada 5 syarat keputusan kelompok yang efektif, yaitu:
• Sumber
daya yang ada harus dimanfaatkan sepenuhnya.
• Penggunaan
waktu yang efisien.
• Keputusan
yang tepat dan berkualitas.
• Keputusan
dapat dilaksanakan oleh seluruh anggota kelompok.
• Adanya
peningkatan, atau paling tidak, tidak ada penurunan kemampuan kelompok dalam
hal pemecahan masalah
II.
Pengambilan Keputusan Kelompok vs Individu
• Thorndike
(1938) menyimpulkan bahwa pemecahan masalah yang diperoleh dari keputusan
kelompok terbukti lebih efektif.
• Pengambilan
keputusan yang dilakukan dalam kelompok lebih baik daripada dilakukan oleh
individu karena interaksi antar anggota kelompok dapat menghasilkan suatu
gagasan atau ide yang sebelumnya tidak terpikir oleh anggota yang lainnya (Falk
& Johnson, 1977, Hall & Wiliams, 1966).
• Selain
itu, hasil pemikiran yang diperoleh akan lebih mendalam dan ingatan akan fakta
dan kejadian yang lebih akurat.
Ada pula alasan-alasan
lain kenapa kelompok menghasilkan keputusan yang lebih baik daripada individu
adalah sebagai berikut:
1.
kelompok mempunyai motivasi yang lebih tinggi untuk
mencapai tujuan.
2. Kelompok mengambil keputusan yang lebih
beresiko daripada individu.
3.
Keterlibatan dalam pengambilan keputusan kelompok akan
meningkatkan komitmen anggotanya dalam
melaksanakan keputusa kelompok tersebut.
4.
Keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam
kelompok memungkinkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan keputusan.
5. Perbedaan
yang ada dalam keanggotaan merupakan sumber daya yang bervariasi.
6. Dalam diskusi secara langsung dapat meningkatkan
kualitas dan kreativitas para anggotanya dalam berargumen.
7.
Dukungan Sosial, antar anggota kelompok akan saling bekerja sama dan
memberi dukungan
8. Pertentangan
dalam kelompok adalah kecenderungan suatu kelompok untuk membuat keputusan yang
lebih ekstrim dibanding dengan usulan-usulan atau pemikiran-pemikiran
anggotanya.
9. tipe
tugas, ada empat jenis tugas kesatuan, yaitu:
-Disjungtif
-Konjungtif
-Aditif
-Diskresioner
10. Ketika
orang berpartisipasi dalam diskusi kelompok untuk mengubah perilaku atau
sikapnya, maka mereka akan melaksanakan hasil keputusan diskusi apabila mereka
berkomitmen pada kelompok dan percaya bahwa anggota lainnya juga melaksanakan
keputusan tersebut.
III. Metode Pengambilan Keputusan
Metode
1: Keputusan oleh penguasa tanpa diskusi kelompok
pemimpin
yang terpilih membuat keputusan sendiri tanpa meminta pertimbangan dalam bentuk
apapun dari anggotanya
Metode
2: keputusan oleh ahli
Metode
ini meminta salah satu anggotanya yang paling ahli atau berpengalaman dalam hal
membuat keputusan.
Metode
3: keputusan dengan rata-rata pendapat individu
Metode
ini dengan cara menanyakan pendapat tiap anggota kelompok dengan cara terpisah,
atau sendiri-sendiri, kemudian menggabungkan dan merata-rata hasilnya
Metode
4: keputusan oleh penguasa setelah diskusi kelompok
anggota akan berdiskusi dan menyampaikan
pendapatnya, sehingga pemimpin akan memilih pertimbangan keputusan yang terbaik
dan mengambil keputusan tersebut. Anggota tidak berhak atau tidak terlibat
dalam hal mengambil keputusan.
Metode
5: keputusan oleh minoritas
Minoritas disini bisa saja dalam bentuk kuantitas
atau jumlah, tapi ia memiliki kekuasaan yang mayoritas. Misalnya dosen
merupakan minoritas di kelas, tapi dosen mayoritas dalam power.
Metode
6: keputusan oleh voting mayoritas
Membahas sebuah masalah dan mengambil keputusan yang
harus di setujui oleh paling sedikit 51% anggotanya. Hal ini mirip dengan
proses sistem pemilu.
Metode
7: keputusan dengan konsensus
Semua anggotanya mempunyai komitmen dalam
melaksanakan hasil keputusannya, menggunakan sumber daya yang dimiliki setiap
anggota kelompok, dan meningkatkan keefektifan pengambilan keputusan kelompok
di masa yang akan datang.
IV.
Pengambilan keputusan yang dipertimbangkan dan dipikirkan
1.
Mengenali dan mendefenisikan masalah
2.
Mengumpulkan informasi mengenai masalah yang ada
Mencari informasi yang valid
tentang masalah saat ini
3.
Menyusun dan mempertimbangkan alternatif solusi
mengidentifikasi dan menganalisis
solusi untuk menyelesaikan masalah
–
Analisis
kekuatan lapangan
cara
untuk menentukan strategi dalam memecahkan masalah.
–
Analisis
yang berhati-hati
kelompok harus mengevaluasi setiap
analisis yang ada dan memastikan pertimbangan yang hati-hati dari setiap
alternatif yang dilaksanakan.
–
Halangan
Kegagalan mengidentifikasi
alternatif yang tepat, penghilangan alternatif yang terlalu cepat tanpa
analisis dan evaluasi yang cukup, tekanan untuk bersepakat, kurangnya kemampuan
meneliti dan memecahkan masalah, kurangnya prosedur untuk melaksanakan analisis
dan kesimpulan.
4.
Memutuskan suatu solusi
Anggota
kelompok memutuskan dengan pertimbangan yang baik, dapat dimengerti, dan tindakan
yang realistis terhadap tujuan yang ingin dicapai setiap anggota kelompok.
5.
Mengevaluasi kesuksesan pelaksanaan keputusan
Evaluasi ini dibagi menjadi dua,
yaitu evaluasi hasil dan evaluasi proses. Dalam evaluasi proses, di evaluasi
selama proses solusi ini dijalankan. Sedangkan pada ealuasi hasil itu ketika
solusi sudah dijalankan dan melihat hasil yang didapatkan dari solusi yang
telah dijalankan tersebut
No comments:
Post a Comment